
Issue #2, December 9th 2024
Selamat datang di Berita Kopi Koro Roasters untuk 16 Desember 2024! Ambil seduhan favorit kamu dan bergabunglah dengan kami untuk menjelajahi perkembangan terbaru di dunia kopi. Dari tren pasar hingga tantangan industri, kami telah merangkum berita utama minggu ini untuk kamu.
Apa yang Sedang Terjadi
- Harga kopi turun di tengah fluktuasi pasar
- UE menunda penerapan undang-undang deforestasi
- Dugaan pelanggaran tenaga kerja di rantai pasokan kopi Tiongkok
Pasar Kopi Mengalami Penurunan Sementara di Tengah Volatilitas Berkelanjutan
Pasar kopi mengalami penurunan harga singkat setelah mencapai rekor tertinggi baru-baru ini. Penurunan sementara ini terjadi saat produsen Brasil, yang mengantisipasi kenaikan harga lebih lanjut, telah menunda pengiriman untuk berpotensi memanfaatkan harga yang lebih tinggi di masa depan.
Analis pasar mengatribusikan lonjakan harga baru-baru ini pada kondisi cuaca buruk di negara-negara produsen kopi utama seperti Brasil dan Vietnam, yang telah mengancam produksi kopi global. Situasi ini semakin rumit karena beberapa eksportir Brasil membuka lindung nilai mereka dan membeli kontrak berjangka kopi untuk menutupi posisi short, menambah tekanan ke atas pada harga.
Meskipun ada penurunan saat ini, sentimen pasar secara keseluruhan tetap bullish karena kekhawatiran pasokan yang berkelanjutan dan potensi tantangan terkait cuaca yang berkelanjutan di wilayah pertumbuhan utama.
UE Capai Kesepakatan untuk Menunda Implementasi Undang-Undang Deforestasi
Uni Eropa telah mencapai kesepakatan tentatif untuk menunda undang-undang deforestasi penting mereka hingga akhir 2025, memberikan rantai pasokan global, termasuk untuk kopi, lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan peraturan baru.
Keputusan ini datang setelah penolakan luas dari raksasa pertanian dan beberapa negara UE, menyoroti tantangan menyeimbangkan ambisi lingkungan dengan implementasi praktis. Undang-undang ini bertujuan untuk mengurangi penebangan hutan di negara-negara yang mengekspor ke UE, tetapi bisnis dan negara pemasok berpendapat mereka membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk mempersiapkan perubahan.
Penundaan ini akan memungkinkan transisi yang lebih bertahap, berpotensi mengurangi kekhawatiran dari negara-negara penghasil kopi sambil tetap mempertahankan komitmen UE untuk memerangi deforestasi dalam jangka panjang.
Laporan Menduga Pelanggaran Tenaga Kerja di Perkebunan Kopi Tiongkok yang Memasok Merek Besar

Sebuah laporan investigasi terbaru telah mengungkap dugaan pelanggaran tenaga kerja di perkebunan kopi Tiongkok yang memasok biji kopi ke perusahaan besar seperti Starbucks dan Nestlé. Laporan yang dilakukan oleh Coffee Watch dan China Labor Watch ini menimbulkan kekhawatiran tentang praktik sumber etis dalam industri.
Temuan utama meliputi:
- Kasus pekerja anak
- Jam kerja berlebihan tanpa bayaran lembur
- Kurangnya asuransi kesehatan dan peralatan keselamatan
- Penggunaan "perkebunan hantu" untuk melewati sertifikasi etis
Laporan ini menyoroti praktik yang dikenal sebagai "pencucian kopi", di mana kopi yang diproduksi secara tidak etis memasuki pasar global dengan kedok sumber etis. Baik Starbucks maupun Nestlé telah menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki tuduhan tersebut dan berkomitmen pada praktik sumber etis.
Situasi ini menggarisbawahi tantangan berkelanjutan dalam mempertahankan rantai pasokan yang transparan dan etis dalam industri kopi global.